يَا
أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَ الصَّلاَةِ إِنَّ
اللهَ مَعَ الصَّابِرِيْن
(153)
Wahai orang-orang
yang beriman! Mohonlah
pertolongan dengan sabar dan
shalat; sesung-guhnya Allah adalah beserta
orang-orang
yang sabar.
1.) Dari Atha' bin Abu Rabbah, dia berkata. "Ibnu Abbas pernah berkata kepadaku. 'Maukah kutunjukkan kepadamu seorang wanita penghuni sorga ? Aku menjawab. 'Ya'. Dia (Ibnu Abbas) berkata. "Wanita berkulit hitam itu pernah mendatangi Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, seraya berkata. 'Sesungguhnya aku sakit ayan dan (auratku) terbuka. Maka berdoalah bagi diriku. Beliau berkata. 'Apabila engkau menghendaki, maka engkau bisa bersabar dan bagimu adalah sorga. Dan, apabila engkau menghendaki bisa berdo'a sendiri kepada Allah hingga Dia memberimu fiat'. Lalu wanita itu berkata. 'Aku akan bersabar. Wanita itu berkata lagi. 'Sesungguhnya (auratku) terbuka. Maka berdo'alah kepada Allah bagi diriku agar (auratku) tidak terbuka'. Maka beliau pun berdoa bagi wanita tersebut". (Ditakhrij Al-Bukhari 7/150. Muslim 16/131)
2.)
Dari Ummu Al-Ala', dia berkata : "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
sallam menjengukku tatkala aku sedang sakit, lalu beliau berkata.
'Gembirakanlah wahai Ummu Al-Ala'. Sesungguhnya sakitnya orang Muslim
itu membuat Allah menghilangkan kesalahan-kesalahan, sebagaimana api
yang menghilangkan kotoran emas dan perak". (Isnadnya Shahih, ditakhrij Abu Daud, hadits nomor 3092)
3.)
Dari Sa'id bin Abi Waqqash Radhiyallahu anhu, dia berkata. 'Aku pernah
bertanya : Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling keras
cobaannya ? Beliau menjawab: Para nabi, kemudian orang pilihan dan
orang pilihan lagi. Maka seseorang akan diuji menurut agamanya. Apabila
agamanya merupakan (agama) yang kuat, maka cobaannya juga berat. Dan,
apabila di dalam agamanya ada kelemahan, maka dia akan diuji menurut
agamanya. Tidaklah cobaan menyusahkan seorang hamba sehingga ia
meninggalkannya berjalan di atas bumi dan tidak ada satu kesalahan pun
pada dirinya". (Isnadnya shahih, ditakhrij At-Tirmidzy, hadits nomor 1509, Ibnu Majah, hadits nomor 4023, Ad-Darimy 2/320, Ahmad 1/172)
4.)
Cobaan tetap akan menimpa atas diri orang mukmin dan mukminah, anak
dan juga hartanya, sehingga dia bersua Allah dan pada dirinya tidak ada
lagi satu kesalahanpun". (Isnadnya Hasan, ditakhrij At-Tirmidzy,
hadits nomor 2510. Dia menyatakan, ini hadits hasan shahih, Ahmad
2/287, Al-Hakim 1/346, dishahihkan Adz-Dzahaby)
5.)
Tidaklah seorang muslim menderita sakit karena suatu penyakit dan juga
lainnya, melainkan Allah menggugurkan kesalahan-kesalahannya dengan
penyakit itu, sebagaimana pohon yang menggugurkan daun-daunnya". (Ditakhrij Al-Bukhari, 7/149. Muslim 16/127)
6.) Dari Anas bin Malik, dia berkata. "Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata.
"Artinya : Sesungguhnya Allah berfirman. 'Apabila Aku menguji hamba-Ku
(dengan kebutaan) pada kedua matanya lalu dia bersabar, maka Aku akan
mengganti kedua matanya itu dengan sorga". (Ditakhrij Al-Bukhari
7/151 dalam Ath-Thibb. Menurut Al-Hafidz di dalam Al-Fath, yang
dimaksud habibatain adalah dua hal yang dicintai. Sebab itu kedua mata
merupakan anggota badan manusia yang paling dicintai. Sebab dengan
tidak adanya kedua mata, penglihatannya menjadi hilang, sehingga dia
tidak dapat melihat kebaikan sehingga membuatnya senang, dan tidak
dapat melihat keburukan sehingga dia bisa menghindarinya.)
7. Hadis riwayat Abdullah bin Qais ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Tidak ada seorang pun yang lebih sabar mendengar sesuatu yang menyakitkan daripada Allah, karena meskipun mereka menyekutukan Allah serta beranggapan bahwa Allah memiliki anak, tetapi Allah tetap memberikan rezeki, kesehatan serta menganugerahkan apa yang mereka minta Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 5017
Rasulullah saw. bersabda: Tidak ada seorang pun yang lebih sabar mendengar sesuatu yang menyakitkan daripada Allah, karena meskipun mereka menyekutukan Allah serta beranggapan bahwa Allah memiliki anak, tetapi Allah tetap memberikan rezeki, kesehatan serta menganugerahkan apa yang mereka minta Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 5017
8.Dari Abu Malik al-Harits bin Ashim al-Asy'ari r.a. berkata:
Rasulullah s.a.w. bersabda:"Bersuci adalah separuh keimanan dan
Alhamdulillah itu memenuhi imbangan, Subhanallah dan Alhamdulillah itu
dapat memenuhi atau mengisi penuh apa-apa yang ada di antara
langit-langit dan bumi. Shalat adalah pahala, sedekah adalah sebagai
tanda - keimanan bagi yang memberikannya - sabar adalah merupakan
cahaya pula, al-Quran adalah merupakan hujjah untuk kebahagiaanmu -
jikalau mengikuti perintah-perintahnya dan menjauhi
larangan-larangannya - dan dapat pula sebagai hujjah atas kemalanganmu -
jikalau tidak mengikuti perintah-perintahnya dan suka melanggar
larangan-larangannya. Setiap orang itu berpagi-pagi, maka ada yang
menjual dirinya - kepada Allah - bererti ia memerdekakan dirinya sendiri
- dari siksa Allah Ta'ala itu - dan ada yang merosakkan dirinya
sendiri pula - kerana tidak menginginkan keredhaan Allah Ta'ala." (Riwayat Muslim)
9. Dari Abu Yahya, iaitu Shuhaib bin Sinan r.a., katanya: Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Amat
menghairankan sekali keadaan orang mu'min itu, sesungguhnya semua
keadaannya itu adalah merupakan kebaikan baginya dan kebaikan yang
sedemikian itu tidak akan ada lagi seseorang pun melainkan hanya untuk
orang mu'min itu belaka, iaitu apabila ia mendapatkan kelapangan hidup,
ia pun bersyukur-lah, maka hal itu adalah kebaikan baginya, sedang
apabila ia ditimpa oleh kesukaran - yakni yang merupakan bencana - ia
pun bersabar dan hal ini pun adalah merupakan kebaikan baginya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar