Kamis, 06 Februari 2014

MAKNA DARI KATA MAHABBAH


AL MAHABBAH merupakan salah satu dari istilah-istilah cinta dari 50 kategori yang tersebut dalam buku 'taman orang-orang jatuh cinta dan memendam rindu' karya Ibnu qayyim al jauziyah. al-Mahabbah (kasih sayang) makna asalnya adalah bening/bersih.

Bangsa Arab menyebut istilah bening ini untuk gigi yang putih. Ada pendapat lain yang diambil dari kata al-habbab aitu air yang meluap setelah turun hujan yang lebat. Dari sini dapatlah diertikan bahawa al-Mahabbah adalah luapan hati dan gejolaknya saat dirundung keinginan untuk bertemu dengan sang kekasih. Ada pula yang mengertikan tenang dan teguh seperti unta yg tenang dan tidak mahu bangun lagi setelah duduk.

jadi seakan-akan orang yang mencintai itu telah mantap hatinya terhadap orang yang dicintai dan tidak terlintas untuk beralih darinya. Tapi ada juga yang mengertikan sebaliknya iaitu gundah dan tidak tetap. Maka itu anting-anting di sebut dengan kata hiba, kerana ia tidak pernah diam (tak bergerak-gerak) atau tetap berada di telinga.

Seorang penyair berkata :

“Ular tidak pernah diam di tempat siap menerkam.”

Ada pula yang berpendapat bahawa kata al-Mahabbah berasal dari al-habbu ertinya inti sesuatu, biji tanaman atau pepohonan dan asal muasalnya. Ada juga yang mengertikannya gelas besar untuk mencampur sesuatu agar muat dengan banyak. Hati orang yang mencintai tidak mempunyai tempat yang lapang kecuali bagi orang yang dicintainya.

Ada pula mengertikan usungan bejana atau lainnya, yang menjamin keamanannya. Cinta diertikan seperti ini kerana orang yang mencintai mahu memikul beban yang berat demi orang yang dicintainya. Seperti usungan yang dibebani barang yang di letakkan di atasnya.

Ada yang lain pula yang berpendapat, kata ini berasal dari ulu hati. Cinta dinamakan seperti ini kerana cinta itu mampu sampai ke ulu hatinya. Hal ini serupa dengan kata pepatah, "Menunggungi jika punggung beradu punggung, menggepalai jika kepala beradu kepala, membatin jika batin beradu batin" namun perbuatan ini terjadi jika kedua belah pihak saling aktif. Sedangkan dalam cinta, pengaruhnya saja yang sampai kepada orang yang di cintai.

Seorang penyair mengatakan :

“kini engkau sudah datang
dan jangan engkau ragukan
diriku sebagai orang yang layak dicintai
dan memiliki kehormatan diri”

Kata al-Mahabbah (orang yang dicintai) berasal dari kata kerja af'ala sedangkan 'habib' lebih banyak digunakan dengan pengertian al-Mahabah (yang dicintai).

Seorang penyair mengatakan :

“Kuhampiri malam hari
agar menjadi kekasih hati,
tiada hutang yang ada
justeru aku mencarinya”

Namun kadangkala mereka juga menggunakan kata itu dengan pengertian al-muhibb (orang yang mencinta). Jika kata habib boleh diertikan orang yang dicintai dan boleh juga diertikan orang yang mencintai. Sedangkan kata al-hibbu dengan mengkasrahkan huruf ha’ juga sama artinya dengan al-hubbu.

Banyak pendapat tentang batasan makna al-Mahabbah antaranya :
  • Ada yang berpendapat ertinya adalah kecenderungan secara terus menerus dengan disertai hati yang meluap-luap.
  • Ada yang berpendapat ertinya mendahulukan kepentingan orang yang dicintai ketimbang hal-hal lain di sekitarnya.
  • Ada yang berpendapat ertinya menuruti keinginan orang yang dicintai, baik tatkala kekasih ada di sampingnya atau tidak ada di sampingnya.
  • Ada yang berpendapat ertinya menyatukan keinginan orang yang mencintai dan dicintai.
  • Ada yang berpendapat ertinya mendahulukan keinginan orang yang dicintai.
  • Ada yang berpendapat ertinya pengabdian.
  • Ada yang berpendapat, ertinya menyedikitkan yang banyak dan memperbanyak yang sedikit demi orang yang dicintai.
  • Ada yang berpendapat, ertinya hati yang mencintai tak terbendung untuk tidak mengingat orang yang di cintai. 
  • Ada yang berpendapat, ertinya yang hakiki ialah menyerahkan apapun yang ada pada dirimu kepada orang yang dicintai, sehingga tak ada lagi yang tersisa.
  • ada yang berpendapat ertinya engkau harus menyingkirkan apa pun yang ada di dalam hatinya kecuali orang yang di cintai.
  • ada yang berpendapat, ertinya kecemburuan terhadap orang yang di cintai, seandainya kehormatannya ada yang berkurang.
  • ada yang berpendapat, ertinya bara yang membakar hati kerana keinginan orang yang dicintai.
  • ada pula yang berpendapat, ertinya mengingat sang kekasih sebanyak nafas yang berhembus,
Sebagaimana yang dikatakan penyair :

“Dia ingin engkau lalai
namun ingatan tetap terpatri.”
  • Ada yang berpendapat ertinya hati yang buta untuk melihat selain orang yang dicintai serta tuli untuk mendengar selainnya.
Seperti yang di katakan dalam syair :

“Khubbu lisai’in yu’mi wa yusim”
(kecintaan kepada sesuatu bisa membuat buta dan tuli.)
  • Ada pula yang berpendapat, ertinya kecenderungan secara menyeluruh pada orang yang dicintai, kemudian engkau mengikutinya secara sembunyi atau terang-terangan.
  • Ada yang berpendapat, ertinya usahamu untuk membuat sang kekasih redha.
  • Ada yang berpendapat ertinya : tenang tapi gundah, gundah tapi tenang, hati menjadi gundah kecuali setelah berdekatan dengan sang kekasih, hati menjadi gundah kerana rindu kepadanya, dan menjadi tenang tatkala berdekatan dengannya. inilah makna perkataan mereka al-mahabbah adalah gerakan hati yang tiada henti mengingat sang kekasih dan ketenangannya tatkala bersanding dengannya.
  • Ada yang berpendapat, ertinya berdampingan dengan orang yang dicintai selama-lamanya.
Seperti yang dikatakan dalam syair :

“Aku merasa aneh terhadap diriku
kerana aku mencintai mereka
ku tanya setiap orang berlalu
padahal mereka bersanding bersama
mataku mencari-cari selalu
padahal mereka tetap di tempatnya
hatimu dirundung rindu
padahal mereka ada di antara tulang rusuk.”
  • ada yang berpendapat, ertinya orang yang dicintai harus lebih dekat dengan orang yang mencintai, ketimbang rohnya sendiri.
Seperti yang di katakan dalam sebuah syair :

“Wahai yang bersemayam di dalam rasa dan diriku
engkau jauh dari penglihatan dan pandangan
engkau adalah rohku jika aku tak memandangmu
dia lebih dekat denganku dari segala yang berdekatan.”
  • ada pula yang berpendapat, ertinya keinginan agar yang dicintai selalu hadir disisi orang yang mencintai.
Seperti yang dikatakan dalam sebuah syair :

“Angan-angan tentang dirimu ada di mataku
ingatan tentang dirimu ada di mulutku
tempat kembalimu ada di mulutku
tapi kemanakah engkau hilang dariku?”
  • ada yang berpendapat, ertinya harus ada keseimbangan antara jauh dan dekatnya orang yang dicintai dengan orang yang mencintai.
Sebagaimana yang dikatakan dalam sebuah syair :

“Wahai yang bersemayam di antara perut dan rusuk
sekalipun tempat tinggalnya berjauhan dariku
kasih sayang tercurah untuk senantiasa mencinta
jika engkau tiada menggapainya ia akan membumbung.”
  • ada yang berpendapat, ertinya keteguhan hati terhadap orang yang dicintai dalam menghadapi canda dan menganggap kritikan serta celaan sebagai angin lalu semata.
Sebagaimana yang dikatakan dalam syair :

“Keteguhanku berdiri tegar bersama dirimu
aku tiada peduli yang datang dahulu atau kemudian
engkau membuatku tak peduli dan memang aku begitu
terhadap orang yang menghinamu atau memuliakan
ku cintai mereka seakan-akan engkau musuhku
bersamamu dan bersama mereka sama-sama ada kebahagiaan
ada kenikmatan kerana celaan mereka kerana mencintaimu
biarkan mencercaku mereka yang suka melancarkan cercaan.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar